DJI Rilis Phantom 4, Drone Terpintar di Dunia yang Mampu Terbang Sendiri

ZONA HARDWARE - Drone kini bukanlah benda asing lagi bagi masyarakat umum, karena kehadirannya kini bisa dikatakan menjamur. Mulai dari harga yang rendah hingga tinggi, masing-masing merek menawarkan fitur-fitur canggih, demi kenyamanan dan pengalaman yang berbeda dalam menggunakan drone. Seperti salah satu merek ternama yang mungkin tidak asing di telinga para penggemar drone, DJI.


Dilansir dari PetaPixel, Rabu (2/3/2016), disebutkan bahwa baru saja DJI merilis drone seri terbarunya, Phantom 4. Drone generasi penerus dari Phantom 3 yang dikenalkan tahun lalu ini mengalami banyak peningkatan. Bahkan pihak DJI sendiri mengatakan bahwa Phantom 4 ini adalah drone terpintar di dunia.

Bukan tanpa alasan, mereka (DJI) mengatakan Phantom 4 adalah drone terpintar karena memiliki fitur ActiveTrack yang mana fitur ini merupakan fitur terbaru dari Phantom 4, yang mampu mengikuti gerakan objek yang akan direkam, sehingga, kita tidak perlu mengendalikannya secara manual.



Selain itu, DJI Phantom 4 ini mampu menghindar dari rintangan yang menghadang di depannya. Dengan menggunakan dua buah sensor yang bentuknya mirip seperti mata di bagian depan dan belakang, membuat Phantom 4 mampu menghindari seperti ranting pohon, bukit, atau benda lainnya yang menghalanginya.

Fitur unggulan lainnya adalah DJI Phantom 4 ini mampu merekam hingga resolusi 4K dengan kecepatan 30 frame per detiknya. Untuk resolusi Full HD, drone ini mampu mencapai angka 60 frame per detik, dan bagi penikmat slow motion mampu mencapai 120 frame per detik. Dengan daya tahan baterai yang lebih lama, DJI Phantom 4 mampu terbang selama 28 menit, dan mampu terbang hingga 5 kilometer. Saat di mode sport, drone ini mampu melesat hingga 70 kilometer per jam.


DJI Phantom 4 ini sudah tersedia di toko online DJI dan sudah dapat dibeli secara langsung. Untuk harganya, jelas tidak murah karena drone ini memiliki fitur unggulan yang tidak ada di seri Phantom sebelumnya, yaitu 1.399 USD atau sekitar 18 juta Rupiah.


Baca Juga : Amazon Prime Air, Kurir Antar Barang milik Amazon

Jabra Halo Fusion, Tak Sekedar Headphone Biasa

ZONA HARDWARE - Produsen audio nirkabel, Jabra telah mengumumkan ketersediaan headset wireless baru yang bernama Jabra Halo Fusion Wireless di pasar Indonesia setelah sebelumnya dipamerkan di ajang IFA 2015 di Berlin, Jerman.


Menurut Andi Djoe selaku Marketing Manager PT Axindo Infotama, yakni distributor yang memboyong perangkat ini ke Indonesia, perangkat ini khusus dirancang untuk pengguna yang memiliki mobilitas tinggi yang membutuhkan headset berkualitas tinggi serta dapat digunakan untuk telefon.

Menurut Andi Djoe dalam keterangan tertulisnya, banyak orang yang memiliki headphone khusus untuk mendengarkan musik dan disaat bersamaan juga memiliki kebutuhan membuat dan menerima panggilan telefon.



“Kami ingin menggabungkan dua hal ini tanpa mengorbankan kualitas suara, sambil memberikan kontrol yang mudah dan pemakaian yang nyaman,” ujar Andi.

“Pengguna akan terasa seperti benar-benar berada di situ, seolah-olah berbicara langsung dengan seseorang yang berdiri tepat di sebelahnya. Dengan peningkatan power audio memastikan setiap detak musik terdengar dengan jelas,” tambahnya.

Meskipun memiliki desain yang ringan, yakni hanya seberat 21 gram saja, namun Jabra Halo Fusion diklaim menawarkan kualitas suara yang berkelas tinggi dan mendukung panggilan telefon dengan speaker mini stereo. Selain itu headset ini juga didukung baterai dengan daya tahan hingga 6,5 jam.

Karena headset ini merupakan produk inovatif, Jabra Halo Fusion menggabungkan teknologi signature pairing yang mudah digunakan. Jika pengguna memiliki dua perangkat yang mendukung koneksi Bluetooth, headset ini dapat dipasangkan (pairing) dengan dua perangkat Bluetooth secara bersamaan menggunakan teknologi Multiuse.

Di Indonesia sendiri, Jabra Halo Fusion dibanderol dengan harga normalnya Rp990.000. Sedangkan saat periode launching di situs e-commerce Bhineka.com, headset wireless ini akan dibanderol Rp890.000 mulai dari 25 Januari hingga 1 Februari 2016, dengan bonus charger 4 in 1 turtle brand white.




Baca Juga : Orée Board 2, Keyboard Elegan Berbahan Dasar dari Kayu

Orée Board 2, Keyboard Elegan Berbahan Dasar dari Kayu

ZONA HARDWARE - Keyboard tak pernah luput dari kehidupan kita, karena keyboard sering kita gunakan baik untuk mengetik atau bermain game di komputer. Kita tahu bahwa keyboard kebanyakan dibuat dari plastik dan ada berbagai macam bahan yang digunakan pada keyboard. Namun bagi yang bosan dengan tampilan dan bentuk keyboard yang itu-itu saja, bisa mencoba keyboard unik yang satu ini.


Dilansir dari Business Insider, Senin (25/1/2016), salah satu produsen periperal komputer, Orée, memperkenalkan produk keyboard mereka dengan nama Orée Board 2. Keyboard ini fungsinya memang sama dengan keyboard pada umumnya, hanya saja Orée Board 2 ini berbahan dasar kayu, ya seluruhnya menggunakan kayu, termasuk key cap-nya.

Orée Board 2 ini dapat dihubungkan dengan beberapa perangkat komputer dan tablet secara wireless dengan koneksi Bluetooth. Tidak hanya itu, keyboard ini juga dapat dihubungkan dengan perangkat smartphone dari Apple, iPhone.


Warna yang disediakan ada dua macam, yaitu Walnut dan Maple, tentunya masing-masing warna memiliki corak yang sama-sama elegan dan menambah kesan prestise. Pada situs resminya, kita dapat mengubah jenis font yang akan terpampang pada key cap.


Orée juga menyediakan sebuah track pad bagi yang terbiasa menggunakannya, yaitu Orée Touch Slab. Keduanya dijual terpisah, dengan harga yang bisa dibilang cukup lumayan bikin dompet bolong. Orée Board 2 ini dibanderol dengan harga 150 Euro atau sekitar 2,25 juta Rupiah, sedangkan untuk track pad Orée Touch Slab diberi label harga yang sama.


Baca Juga : Sony LSPX-P1, Proyektor Mini Dalam Genggaman Tangan

Amazon Prime Air, Kurir Antar Barang milik Amazon

ZONA HARDWARE - Banyak perusahaan ternama dunia yang kini terjun menggeluti teknologi drone. Salah satunya situs e-commerce ternama dunia yaitu Amazon yang juga akan turut serta menggunakan drone untuk pengiriman barang. Namun banyak yang pesimis dengan langkah ini, akan tetapi mereka mengisyaratkan rencana ini akan berjalan dengan baik.



Seperti yang dilaporkan The Verge, Selasa (19/1/2016), drone kurir ini akan terbang secara otomatis ke alamat konsumen dengan teknologi yang belum pernah ada sebelumnya. Menurut Paul Misener selaku Vice Presiden untuk kebijakan publik, drone miliknya dapat mendeteksi adanya hambatan dan secara otomatis akan menghindarinya.

Amazon telah menerapkan teknologi ‘sense and avoid’, teknologi ini bertujuan untuk menjaga drone dari kabel listrik, pohon dan hambatan lain dengan cara menghindarinya saat dalam proses pengiriman. Jika sudah sampai ke alamat tujuan, drone secara otomatis akan melepaskan barang pesanan di halaman rumah pelanggan.

Sedangkan untuk pembeli yang tinggal di dalam gedung, Paul mengatakan masih mencari cara agar barang bisa juga diantarkan pada pelanggan yang tinggal di apartemen. Namun, beberapa orang masih mempertanyakan keamanan pengiriman melalui drone ini.

Ketika drone terbang di daerah rawan kejahatan, dikhawatirkan akan menjadi objek pencurian. Menanggapi hal tersebut, Paul menjawab keraguan tersebut dengan menjamin akan kemananan proses pengiriman hingga sampai ke tangan konsumen.

Selain Amazon, perusahaan lain yang serius dengan teknologi drone untuk mengantarkan pesanan kepada pelanggan adalah Google. Sama seperti Amazon, drone milik Google juga masih dalam tahap percobaan serta masih dalam proses perizinan dengan lembaga negara terkait.

Baca Juga : JAQ, Powerbank yang Bisa Diisi Ulang dengan Air dan Garam

JAQ, Powerbank yang Bisa Diisi Ulang dengan Air dan Garam

ZONA HARDWARE - Penggunaan powerbank saat ini memang tidak bisa lepas dari kita, apalagi dengan semakin padatnya aktifitas kita, membuat kita harus menenteng powerbank agar perangkat smartphone atau tablet kita selalu on setiap saat. Namun mungkin kita pernah merasakan dimana powerbank kita kehabisan daya, sehingga kita juga bingung karena ada telepon penting dan daya dari perangkat smartphone kita tinggal 2-3% saja.


Hal tersebut nampaknya tidak berlaku bagi powerbank yang satu ini. Adalah JAQ yang mana sebuah powerbank buatan perusahaan startup asal Swedia, MyFC. Tidak seperti powerbank lainnya, yang menarik pada JAQ adalah powerbank ini tidak membutuhkan listrik saat mengisi daya. Loh, kok bisa? Ya powerbank ini cukup menggunakan air dan garam sebagai sumber energinya.

Cara kerjanya seperti ini, powerbank ini terdiri dari cartridge, yang mana cartridge ini akan menampung air dan garam. Lalu saat cartridge dimasukkan, JAQ akan mengkonversikannya menjadi sebuah energi hidrogen, yang diubah menjadi arus listrik agar dapat digunakan untuk mengisi daya dari smartphone. Tapi tidak hanya smartphone, perangkat yang dapat diisi ulang dayanya dengan port USB pun juga dapat menggunakan powerbank ini.


Untuk ukurannya sendiri, JAQ sendiri bisa dikatakan tipis dan tidak berat, yang memiliki dimensi panjang 127 mm, lebar 21mm dan ketebalan 77 mm, dengan berat 180 gram. Kapasitas dari cartridge tersebut memang tidak besar, yaitu 1.800mAh, namun bisa menjadi andalan ketika dalam keadaan mendesak dan tidak ada sumber listrik.